Nomor Nomor Lari Jarak Menengah Pada Atletik Adalah

Nomor Nomor Lari Jarak Menengah Pada Atletik Adalah

Nomor lari menengah

Nomor-nomor lari dalam cabang olahraga atletik yang diperlombakan adalah juga mencakup lari jarak menengah. Lari jarak menengah biasanya terdiri dari nomor 800 dan 1500 meter. Fungsi utama dari lari jarak menengah adalah menguji kombinasi kecepatan dan stamina. Atlet pada nomor ini harus mampu mempertahankan kecepatan tinggi sambil memiliki energi yang cukup untuk menuntaskan perlombaan. Dalam kategori ini, strategi dan pengaturan ritme menjadi sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.

Apa Itu Lari Jarak Menengah

Lari jarak menengah adalah salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang menempuh jarak tidak lebih dari 3.000 meter. Pastinya jarak tempuhnya tidak lebih dari lari jarak jauh.

Sedangkan saat berkompetisi, pelari harus berlari sesuai dengan jarak yang ditentukan. Pemenangnya adalah yang finish pertama kali dengan waktu tercepat.

Seperti yang diketahui, perlombaan lari di cabang olahraga atletik dibagi menjadi tiga jenis yaitu lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Sekarang yuk kita bahas lebih lanjut!

Lari setengah maraton (half marathon)

Seperti namanya, dalam cabang atletik lari setengah maraton, pelari diharuskan menempuh jarak

. Angka tepatnya adalah 13,1094 mil atau 21,0975 km. Urutan finis ditentukan berdasarkan ketepatan waktu.

Half marathon telah menjadi jarak yang sangat populer, dengan ribuan acara yang diselenggarakan di seluruh dunia setiap tahunnya.

Half marathon bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Atletik Dunia atau olimpiade. Walakin, Kejuaraan Atletik Dunia Half Marathon rutin diadakan dua tahunan, dengan gelaran pertama kali pada 1992.

Estafet atau balapan estafet merupakan salah satu jenis nomor lari pada cabang atletik yang dimainkan secara beregu.

Dalam lari estafet, setiap pelari mesti menempuh jarak tertentu sebelum menyerahkan tongkat estafet kepada rekan satu tim yang berada di depannya. Proses ini berulang beberapa kali hingga mencapai pelari terakhir yang bertugas untuk mencapai garis finis.

Dalam lari estafet, regu dapat didiskualifikasi jika salah satu pelari kehilangan tongkat estafet atau menghalangi perpindahan tongkat regu lain saat berlari menuju finis.

Namun, jika tongkat jatuh, regu masih memiliki kesempatan untuk mengambilnya kembali dan menyerahkannya kepada pelari lain di depannya.

Di ajang olimpiade, ada dua jenis lari estafet, ditentukan berdasarkan jaraknya. Dua jenis tersebut yakni lari gawang 4x100 dan 4x400.

Ultra running adalah jenis nomor lari atletik yang secara umum memiliki dua bentuk, yaitu berdasarkan jarak yang harus ditempuh dan waktu yang ditentukan.

Contoh dari bentuk pertama termasuk lomba lari 50 km, 100 km, dan bahkan lebih jauh. Sementara itu, contoh dari bentuk perlombaan kedua adalah lomba lari selama 6 jam, 24 jam, atau bahkan beberapa hari.

Perlombaan ultra dapat diadakan dalam berbagai jenis medan, termasuk:

Beberapa lomba lari ultra bahkan menggabungkan berbagai jenis medan, sementara yang lain terdiri dari beberapa tahapan dan berlangsung selama beberapa hari.

Lari gunung didasarkan pada faktor waktu. Pelari harus mencapai garis finis dengan menempuh jalur yang telah ditentukan secepat mungkin.

Lomba lari gunung berlangsung di berbagai jarak, medan pendakian, turunan, dan lain sebagainya. Jaraknya berkisar dari lari cepat 15 menit hingga perjalanan panjang beberapa jam. Jalur yang ditentukan disesuaikan dengan kemampuan dan kelompok usia.

Meskipun pada satu dekade terakhir jarang diperlombakan, jenis nomor lari pada cabang atletik ini pernah eksis di tahun '90-an dan 2000-an.

Lari lintas alam berlangsung diperlombakan di berbagai jalur

alami, baik itu pasir, tanah, setapak hutan, salju, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan lari gunung yang diperbolehkan menggunakan beberapa peralatan pendakian, lari lintas alam tidak. Jenis nomor lari pada cabang atletik ini hanya boleh memanfaatkan tongkat pendakian.

Meskipun jarang, jenis olahraga lari atletik ini masih eksis dan masih ada perlombaannya di level dunia.

Kategori Nomor Lari Jarak Menengah

Pengertian nomor lari jarak menengah adalah nomor lari atletik yang menempuh jarak 800 meter, 1500 meter dan 3000 meter.

Meski tidak sejauh lari jarak jauh namun tetap membutuhkan stamina dan daya tahan yang prima. Sebab pelari harus mempertahankan kecepatan larinya dalam waktu yang cukup lama.

Nomor lari jarak menengah dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:

Nomor ini yang paling pendek. Pelari harus berlari dengan kecepatan tinggi di awal perlombaan untuk mendapatkan posisi yang baik di depan, lalu mempertahankan kecepatannya hingga garis finish.

Nomor ini adalah yang paling umum dilombakan. Pelari sebaiknya berlari dengan kecepatan yang konstan untuk hasil finish terbaik.

Nomor ini adalah yang paling panjang sehingga stamina pelari harus sangat prima untuk sampai di finish.

Sekarang kamu sudah tahu kan nomor-nomor lari jarak menengah adalah panjang lintasan atau jarak tempuh saat berkompetisi. Setelah ini mari kita bahas mengenai teknik dasarnya yuk!

Baca Juga: Lari Jarak Pendek: Teknik Dasar & Cara Melakukannya

Cross country running

Dikutip dari situs web resmi World Athletics, jenis nomor lari pada cabang atletik yang terakhir adalah

Meskipun dua dekade terakhir jarang digelar perlombaannya, nomor lari jarak jauh ini sempat eksis pada periode '80 hingga '90-an.

Perlombaan ini diperuntukkan bagi tim maupun perorangan, diselenggarakan di lapangan rumput atau hutan yang mencakup jalur kerikil, jalan raya, dan perbukitan.

Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) merekomendasikan kompetisi internasional cross country running digelar dalam rentang jarak 1,75 hingga 2 km. Rintangan alami diperbolehkan, tetapi tidak dengan parit yang dalam, tanjakan dan turunan membahayakan, serta semak belukar lebat.

Nomor-nomor lari dalam cabang olahraga atletik yang diperlombakan adalah berbagai jenis yang menuntut kecepatan, stamina, dan kerja sama tim. Ini penjelasannya Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

Macam-macam Lari dalam Atletik

Terdapat 11 jenis nomor lari pada cabang atletik, berdasarkan pembagian cabor di olimpiade. Selain nomor atletik lari jarak pendek dan lari jarak jauh, ada juga maraton, lari gawang, dan sebagainya. Berikut ini rincian dan penjelasan macam-macam lari dalam atletik:

Nomor lari estafet

Salah satu nomor yang populer adalah lari estafet. Lari estafet, atau lari sambung, dilakukan oleh regu yang terdiri dari empat pelari. Jarak yang ditempuh dalam nomor ini umumnya 4x100 dan 4x400 meter. Setiap pelari bertanggung jawab untuk menyelesaikan bagiannya sebelum memberikan tongkat estafet kepada pelari berikutnya.

Fungsi utama dari lari estafet adalah menguji kerja sama tim, kecepatan, dan akurasi dalam pergantian tongkat estafet. Nomor ini membutuhkan koordinasi dan strategi untuk mencapai waktu terbaik.

Lari jarak pendek (sprint)

disebut pula sebagai lari

Nomor lari ini mempunyai jarak tempuh kurang dari 400 meter. Dalam perlombaan sprint, kategori nomor lari yaitu 100 meter, 200 meter, 400 meter, hingga estafet 4x400 meter.

Pada nomor atletik lari jarak pendek, para atlet harus mengeluarkan kecepatan maksimalnya untuk memenangkan perlombaan. Tenaga yang dikeluarkan cukup besar agar mampu menempuh finis dengan waktu tercepat.

Sprinter tidak memerlukan pengaturan ritme lari dan nafas karena hal terpenting bisa sampai garis finis paling awal dari sprinter lain.

Lari jarak pendek menerapkan teknik start jongkok. Fungsi start jongkok yaitu untuk memperoleh kecepatan optimal sejak dari awal lari. Tolakan kaki dan daya dorong ke depan pada teknik start ini cukup besar.

Teknik Dasar Lari Jarak Menengah

Teknik lari jarak menengah itu berbeda dengan teknik lari jarak pendek. Kaki pelari menapak pada ujung tumit dan menolak dengan ujung kaki. Hal ini dilakukan untuk menghemat energi dan menjaga keseimbangan tubuh.

Dengan menguasai teknik dasar yang benar, kamu bisa memperoleh hasil yang maksimal. Simak dalam penjelasan berikut ini:

Lari jarak menengah menggunakan teknik start berdiri. Pelari berdiri tegak di belakang garis start dengan kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Kedua tangan di sisi tubuh dengan siku ditekuk untuk posisi bersiap.

Posisi tubuh condong ke depan sekitar 10 derajat. Hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan udara dan meningkatkan kecepatan lari.

Gerakan kaki pada lari jarak menengah adalah kaki menapak pada ujung tumit dan menolak dengan ujung kaki.

Lakukan gerakan tangan mengayun bergantian dari depan ke belakang. Ayunkan tangan dari bahu, bukan dari siku.

Ambil napas dalam-dalam sejak awal agar pernapasan juga tetap stabil. Kombinasikan ritme kecepatan lari dengan pernapasan. Kecepatan harus dijaga konstan di sepanjang perlombaan.

Saat terjadi persaingan sengit di akhir, keluarkan semua tenaga untuk berlari di 80 meter terakhir. Busungkan dada agar lebih cepat melewati garis finish.

Baca Juga: Lari: Pengertian, Perbedaan dengan Jalan, dan Tekniknya

Nah demikianlah penjelasan mengenai lari jarak menengah yang bisa kamu pelajari sembari terus berlatih. Jangan lupa temani latihanmu dengan  aplikasi FITA dari Telkomsel ya!

Aktivasi juga Paket ComboFit FITA melalui MyTelkomsel agar kamu makin tenang berolahraga apapun. Imbangi juga latihan dengan gaya hidup sehat yang bisa kamu intip di FITA. Yuk semangat berolahraga!

Seperti hal cabang olahraga lainnya, nomor lari jarak menengah adalah cabang olahraga yang diperlukan penguasaan terhadap teknik-tekniknya. Adapun teknik-teknik dalam nomor lari jarak menengah adalah sebagai berikut:

Dalam melakukan teknik lari jarak menengah, start yang digunakan untuk lari jarak menengah adalah lari yang menempuh jarak 1500 meter hingga 3000 meter menggunakan start berdiri, sama seperti teknik lari maraton. Berikut langkahnya:

Nomor lari marathon

Lari marathon adalah salah satu nomor paling ikonik dalam cabang olahraga atletik. Nomor ini menempuh jarak yang sangat panjang, yaitu 26 mil atau 42.195 km untuk full marathon, dan 13 mil atau 21.0975 km untuk half marathon.

Fungsi utama dari lari marathon adalah menguji ketahanan dan daya tahan atlet dalam menghadapi jarak yang ekstrem. Lari marathon sering kali menjadi puncak dari ajang kompetisi besar seperti Olimpiade atau kejuaraan dunia, dengan para pelari menunjukkan kemampuan mereka untuk bertahan dan tetap fokus dalam waktu yang lama.