Penggunaan Voltaren untuk wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltaren (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Voltaren harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Sanmol Forte adalah obat yang digunakan sebagai penurun panas khususnya untuk dewasa. Obat demam ini juga digunakan sebagai pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri ringan lainnya.
Sanmol Forte mengandung obat paracetamol, yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik sekaligus analgetik. Untuk bayi dan anak, sebaiknya memilih sediaan syrup atau drops.
Efek samping Voltadex 50 mg Tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) yang diketahui :
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Voltadex 50 mg Tablet adalah:
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) adalah sebagai berikut :
Penggunaan Voltaren 25 mg Tablet untuk wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.Voltaren 25 mg Tablet tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Voltaren 25 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Acetaminophen, also known as paracetamol, is commonly used for its analgesic and antipyretic effects. Its therapeutic effects are similar to salicylates, but it lacks anti-inflammatory, antiplatelet, and gastric ulcerative effects.
For temporary relief of fever, minor aches, and pains.
Acetaminophen is thought to act primarily in the CNS, increasing the pain threshold by inhibiting both isoforms of cyclooxygenase, COX-1, COX-2, and COX-3 enzymes involved in prostaglandin (PG) synthesis. Unlike NSAIDs, acetaminophen does not inhibit cyclooxygenase in peripheral tissues and, thus, has no peripheral anti-inflammatory affects. While aspirin acts as an irreversible inhibitor of COX and directly blocks the enzyme's active site, studies have found that acetaminophen indirectly blocks COX, and that this blockade is ineffective in the presence of peroxides. This might explain why acetaminophen is effective in the central nervous system and in endothelial cells but not in platelets and immune cells which have high levels of peroxides. Studies also report data suggesting that acetaminophen selectively blocks a variant of the COX enzyme that is different from the known variants COX-1 and COX-2. This enzyme is now referred to as COX-3. Its exact mechanism of action is still poorly understood, but future research may provide further insight into how it works. The antipyretic properties of acetaminophen are likely due to direct effects on the heat-regulating centres of the hypothalamus resulting in peripheral vasodilation, sweating and hence heat dissipation.
Oral, mouse: LD50 = 338 mg/kg; Oral, rat: LD50 = 1944 mg/kg. Acetaminophen is metabolized primarily in the liver, where most of it is converted to inactive compounds by conjugation with glucuronic acid and, to a lesser extent, sulfuric acid. Conjugates are then excreted by the kidneys. Only a small portion is excreted in unchanged in urine or oxidized via the hepatic cytochrome P450 enzyme system (CYP2E1). Metabolism via CYP2E1 produces a toxic metabolite, N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI). The toxic effects of acetaminophen are due to NAPQI, not acetaminophen itself nor any of the major metabolites. At therapeutic doses, NAPQI reacts with the sulfhydryl group of glutathione to produce a non-toxic conjugate that is excreted by the kidneys. High doses of acetaminophen may cause glutathione depletion, accumulation of NAPQI and hepatic necrosis. The maximum daily dose of acetaminophen is 4 g. Liver failure has been observed at doses as low as 6 g per day. As such, the maximum daily and single dose of acetaminophen is currently being reviewed in some countries. N-acetyl-cysteine, a precursor of glutathione, may be administered in the event of acetaminophen toxicity.
Indikasi Voltaren Retard Tablet
Berikut adalah beberapa kegunaan Voltaren Retard (Diclofenac) :
Dosis Divoltar 50 mg Tablet
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis :
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac).
Kehamilan dan Menyusui
Efek samping Sanmol Forte
Secara umum, Sanmol Forte bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Sanmol Forte yang mungkin terjadi:
Sanmol Forte diberikan dengan dosis sebagai berikut:
Efek samping penggunaan Ketorolac
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah pemberian ketorolac, yaitu:
Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan ketorolac. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:
Hentikan pemakaian ketorolac apabila terdapat tanda infeksi serius seperti:
Efek Samping Premaston
Premaston umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Premaston tersebut meliputi:
Efek samping ini dapat berbeda-beda pada masing-masing orang. Umumnya ringan dan menghilang setelah penghentian penggunaan obat. Jika efek samping ini terus terjadi dan semakin intens, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Apabila lupa menggunakan obat
Ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri sehingga digunakan dalam jangka pendek. Penggunaan ketorolac injeksi dan tablet selalu dilakukan dibawah pengawasan tenaga kesehatan dan terjadwal, sehingga meminimalisir risiko kehilangan dosis pemberian akibat lupa.